Monday, May 12, 2008

SHINNING LIKE DANIEL


SHINNING LIKE DANIEL

KPR PBIS AMBON

Daniel 1 : 1 – 20. Melalui Aspenas oleh perintah Raja Nebukadnezar nama-nama pemuda Yahudi itu diganti / ditukar, diantaranya : Daniel diganti dengan Beltsazar.

1. Daniel berarti : Allah adalah hakimku

2. Beltsazar berarti : Bel ( Dewa Babel ) melindungi hidupnya

Dari pergantian nama dimaksudkan agar Daniel melupakan hubungannya dengan Tuhannya dan mempunyai hubungan dengan dewa-dewa Babel. Nebukadnezar sendiri memiliki arti : Nebo ( dewa Babel ) mempertahankan perbatasan.

A P L I K A S I

Iblis ingin agar anak-anak Tuhan lupa akan perbuatan, kasih, kebesaran maupun kemuliaan Tuhan. Perhatikanlah Allah sendiri melakukan perubahan nama terhadap orang-orang pilihanNya, supaya mereka berkiprah bagi Allah dan bukan bagi diri mereka atau yang lain. Kita melihat : Abram diganti Abraham, Sarai jadi Sara, Simon jadi Petrus. Dengan maksud agar roh mereka terikat dengan Allah. Demikian juga kita yang disebut Orang Kristen, Anak-Anak Allah.

SHINNING LIKE D A N I E L

1. MEMILIKI STANDART BERBEDA ( Daniel 1 : 8 – 10 )

Niat hati yang berdasarkan kebenaran adalah daya tahan yang ampuh terhadap godaan yang ditawarkan kepada kita. Daniel ingin menurut kehendak Allah dan bukan kehendak manusia maka ia memiliki pendirian yang teguh.

Kekuatan hati Daniel bersumber pada Firman Tuhan yang berakar dalam dirinya :

a. Hukum Taurat mengajar adanya makanan yang haram ( Imamat 10 : 8 – 9, 11 )

b. Pengaruh dua orang tokoh besar : Raja Yosia & Nabi Yeremia yang cinta Tuhan. Daniel ditawan tahun 605 SM ---- tentunya hidup dalam pemerintahan Raja Yosia ( 640 – 608 SM. Yeremia bernubuat pada jaman Yosia – Zedekia ( Yer 1 : 1 – 3 ).

Ukuran Daniel bukan dosa atau tidak, tapi juga sehat atau tidak. Inilah standart yang berbeda dengan orang lain. Sehingga Daniel lebih cerdas dan sehat dari yang lain bahkan dikatan 10 kali lebih baik ( Ayat 20 ).

Kalau ingin menjadi seperti Daniel naikkan standart kita baik di kerja, kuliah, pacaran. Hari ini apabila roh kita bangkit, jadilah berbeda dengan memiliki standart

2. MENGENAL INTIM SECARA PERSONAL ( Daniel 6 : 11, 11 : 31 – 32 )

Bertumbuh dalam pengenalan akan Allah memerlukan suatu hubungan yang intim, special. Semakin intim semakin mengenal Allah. Kata Mengenal dalam Daniel ( 11 : 31 – 32 ) sama dengan Kejadian 4 : 1. Kata mengenal disini bahasa aslinya ( Ibrani ) : Yadah รจ Mengenal intim secara personal . Tidak cukup hanya ke gereja tapi setiap hari. Sehingga kita mengenal Allah kita, sehingga kita dapat bertahan dan menghancurkan kerajaan kegelapan.


3. KEKUATAN PADA FOKUS ( Daniel 6 : 1 – 29 )

Nabi Nuh dapat menyelesaikan bahtera sebab memiliki focus. Meskipun para pengejek menyalak tapi Nuh tetap mengerjakan perintah Tuhan. Yusuf memiliki focus yang kuat meskipun menghadapi rintangan dan cobaan. Manusia Yesus memiliki focus yang luar biasa melakukan kehendak Bapa, biarpun cawan penderitaan harus diminumnya.. Demikian juga Daniel, hidup dalam suatu tantangan iman. Tapi Daniel memiliki focus Iman. Karena fokusnya pada Allah maka Ia siap dan bersedia mengalami ujian. Orang yang siap, bersedia mengalami ujian berarti dirinya dipersenjatai dengan penderitaan ( I Petrus 4 : 1 – 2 ). Karena focus itulah iblis dikalahkan

Konsistensi diperlukan dalam membidik sebuah focus. Fokus tanpa disertai konsistensi akan kehilangan arti sebenarnya karena focus adalah kumpulan dari konsistensi yang berpadu dalam waktu dan tempat yang sama sehingga membawa dampak yang besar.

DANIEL PASAL 3

1. Persoalannya : Penyembahan
2.
Sadrakh, Mesa & Abednego Hanya mau menyembah Allah, Allah, meskipun ada ancaman

dimasukkan ke dalam dapur api (kematian)

3. Api tidak berdaya

4. Allah dihormati Nebukadnezar

5. Sadrakh, Mesa & Abednego diangkat


DANIEL PASAL 6

1. Persoalannya : Penyembahan

2. Daniel hanya mau menyembah Allah, meskipun ada ancaman dimasukkan ke dalam gua singa ( kematian )

3. Singa tidak berdaya

4. Allah dihormati Raja Darius

5. Daniel diangkat & dimuliakan

atau dimuliakan

BIDIK PEMUDA - WIM AGWIN


SHINNING IN FAMILY

SHINNING IN FAMILY

KPR PBIS AMBON

Menjadi anak muda yang menjadi berkat, yang bersinar dalam keluarga bukanlah hal yang mudah. Perlu bagi anak muda untuk mengalami pembaharuan dalam hidup. Bagaiman seharusnya mereka hidup ditengah-tengah keluarga. Ada tiga tipe orang :

  1. Orang yang belum matang
  2. Orang yang matang
  3. Orang yang betul-betul matang.

Orang muda yang benar-benar matang akan mampu Shinning In Family. Ada tiga terobosan dalam hidup untuk menjadi anak muda yang “Shinning In Family.

1. GENERASI YANG MENGALAMI YESUS ( Kolose 1 : 27 )

Area konflik dalam kehidupan tidak lepas dengan karakter dalam hidup kita, maka seharunya kita mengalami Yesus dalam hidup ini. Apa arti menjadi seperti Yesus ? Yang utama adalah KarakterNya. Karakter ini tampak nyata disaat tertekan. Pada saat Yesus tertekan, Ia menunjukkan ketaatanNya kepada Bapa.

Tidak mungkin menjadi seperti Yesus tanpa mengalami Yesus dalam hidup kita. Bagaimana mengalami Yesus ? Jika Kristus ada di dalam kamu. Ada konflik dalam keluarga tapi ada penyelesaiaan, ada pengampunan, tidak ada kekeringan, ada kepedulian dan kasih.

2. MEMBANGKITKAN GENERASI ANAK YG LEBIH BERNILAI

Belenggu akibat goresan dihati sangatlah merusak. Belenggu ini berakhibat mengesampingkan Allah dan keluarga. Belenggu-belenggu itu menghancurkan kesehatan : kesehatan mental, pernikahan, keluarga, karier dan tujuan kekal yang telah Allah tetapkan untuk kita. Banyak orang telah mendaki dan tiba di puncak keberhasilan, menurut pandangan dunia. Namun, mereka hanya menemukan kehampaan karena sebenarnya ia sedang berjalan bersama “belenggu” ( Amsal 10 : 22 ).

a. Menyembuhkan Goresan Dalam Hati

Luka batin merupakan suatu istilah yang sering dipakai dalam pelayanan Kristen yang mengacu pada keadaan jiwa seseorang yang tidak sehat sehubungan dengan goresan atau penderitaan yang terjadi dalam hidupnya. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh peristiwa tertentu yang menyedihkan atau menyakitkan hatinya. Dalam Alkitab dapat dijumpai istilah lain untuk luka batin, misalnya : robek jiwa ( Amsal 27 : 9b, Mzm 7 : 3 ), remuk hati ( Yesaya 61 : 1 ), Luka hati ( Mzm 147 : 3 ). Luka batin dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Namun, kita hanya mempelajarinya beberapa hal saja, diantaranya :

1. Peristiwa Traumatis

2. Rasa Bersalah

3. Penolakan

b. Generasi Tanpa Ayah

Target iblis adalah merusak gambar-gambar bapa-bapa jasmani , orang tua jasmani sehingga anak-anak Allah tidak mengenal Bapa dengan baik sehingga akan muncul pemberontakan dalam hati anak. Iblis merusak gambar tersebut di dalam keluarga sebab keluarga merupakan sekolah pengenalan akan Allah, pertumbuhan dan pembentukan karakter. Ada dua pengertian tentang generasi tanpa ayah atau realitas ketiadaan ayah :

  1. Secara fisik benar-benar tanpa ayah
  2. Secara fisik ada ayah tetapi secara emosional seakan-akan ayah tidak ada

Ketiadaan ayah atau orang tua sanggup menempatkan kita pada pintu pemberontakan Ada dua alasan penyebab utama pemeberontakan dalam hal ini.

1. Orang tua penentu masa depan seorang anak

2. Kehilangan identitas diri, rasa aman dan kasih sayang

Untuk menjadi Bapa yang baik harus menjadi anak yang baik ( Ibrani 3 : 6 ). Menjadi bapa disini bukan bicara gender tapi fungsi.

ANAK BAIK ANAK GAMPANG

1. Membangun keluarga seutuhnya, 1. Membangun dirinya sendiri

Bertanggungjawab menyelesaikan

Sesuatu

2. Mengerti hati Bapa. Timotius dukung 2. Berjalan mengikuti ukuran sendiri ( Luk 15 )

Pelayanan Paulus

3. Menutupi kelemahan Bapanya 3. Mebongkar kelemahan Bapa

( Ham & Nuh, Mat 7 : 21 )

Aspek – aspek ini diperlukan dalam generasi ini bukan sekedar menyalahkan. Lewat siapakah Tuhan ingin menyatakan bapa ? Yesus datang ke dunia ini untuk menyatakan bapa, artinya siapapun mereka yang menerima Yesus dalam hidupnya. Ia berfungsi untuk menyatakan bapa. Sebab Bapa selalu menyatakan kasih, penerimaan, pengampunan tanpa syarat.

3. GENERASI YANG MENETAPKAN RASA HORMAT

Kita memang memiliki kehendak bebas tetapi ada beberapa kodrat dalam kehidupan kita tidak bisa diubah, yaitu : orang tua kita, anak ke berapa, jenis kelamin.

Menetapkan pemahaman akan otoritas yang benar dalam kehidupan Anak muda merupakan hal yang sangat penting. Melawan otoritas bersama dengan mereka merupakan hal yang tidak bijaksana. Anak muda harus diajar untuk menghargai serta menghormati otoritas sekalipun mereka ( Otoritas ) berbuat salah ( I Korintus 1 : 10, Ibrani 13 : 17 ).

ANGKET TES RASA TAKUT TERTOLAK

Bacalah setiap pernyataan berikut, kemudian dari daftar dibawah ini, pilihlah angka yang paling cocok dengan respon anda. Tuliskan angka pada setiap pertanyaan.

1 = selalu

2 = sangat sering

3 = sering

4 = kadang-kadang

5 = jarang

6 = sangat jarang

7 = tidak pernah

Pertanyaan Tes Rasa Takut Tertolak

1. Saya menghindari orang-orang tertentu

2. Ketika saya merasa bahwa seseorang mungkin akan menolak saya, saya menjadi gugup dan gelisah

3. Saya merasa tidak nyaman bersama dengan mereka yang berbeda sama dengan saya

4. Saya merasa terganggu apabila seseorang bersikap tidak ramah kepada saya

5. Saya pada dasarnya pemalu dan tidak bersosial

6. Saya kritis terhadap orang lain

7. Saya selalu berusaha untuk mengesankan orang lain

8. Saya menjadi depresi ketika seseorang mengkritik saya

9. Saya selalu berusaha menentukan apa yang orang lain pikirkan tentang saya

10. Saya tidak memahami orang-orang dan apa yang memotivasi mereka

BIDIK PEMUDA - WIM AGWIN