Thursday, March 13, 2008

SEPUTAR PASKAH UNTUK KITA


1. Thomas meragukan kebangkitan Yesus sebelum ia mencucukkan jarinya ke bekas paku di tubuh Yesus ( Yohanes 20 : 25 )

2. Kebangkitan Yesus menjadi isu agama & politik kala itu. Mahkamah agama Yahudi menyuap tentara yang menjaga kubur Yesus agar menyebarkan dusta bahwa murid Yesus mencuri mayat Yesus ( Matius 28 : 13 )

3. Isu agama dimunculkan oleh pihak yang tidak suka pada Kekristenan bahwa yang disalib itu Yudas bukan Yesus.

4. Dalam film “Jesus Christ Superstar” karya Tim Rice & Andrew Lord Weber, Yesus Digambarkan tidak bangkit dengan sorak kemenangan melainkan Yesus yang frustasi di kayu salib dan mati dalam kegagalan. Sebenarnya siapa sih…, yang frustasi?

5. Dalam Film “The last temptation of Christ” karya Nikos Kazantzakis, menggambarkan drama salib itu sebagai pergumulan Yesus yang melepaskan diri dari godaan terakhir kepuasan seksual sambil berseru :”Aku seorang penipu, aku seorang munafik, aku takut akan segala sesuatu…..lucifer ada dalam diriku. Sebenarnya siapa pengikut lucifer ?

6. Barbara Thiering dalam bukunya “Jesus The Man”, menyebutkan Yesus tidak mati namun minum racun diatas kayu salib dan pingsan, kemudian ditolong melarikan diri oleh Simon Magus dan kabur lewat gua-gua Qumran. Sebenarnya siapa yang kabur dari Allah ?

7. Michael Baigant, dalam bukunya “The Holy Blood, Holy Grail”, menyebutkan Yesus tidak mati disalib tetapi hanya pingsan dan disembunyikan di taman Getsemane oleh Yusuf dari Arimatea. Cerita-cerita Yesus yang pingsan ini menyebutkan bahwa Yesus kemudian pergi ke Masada atau ke Iskandariah, Marseiles di Perancis Selatan atau ke kashmir dan mati disana.

8. Yesus sendiri akhirnya menyatakan dirinya bangkit dari kubur secara terbuka kepada banyak orang ( Markus 16 : 9 – 19 )



Tuesday, March 11, 2008

MENGELOLA EMOSI 2

Bagaimana mengendalikan emosi anda ? Tuhan menciptakan emosi-emosi. Emosi adalah bagian dari wujud manusia. Emosi mendorong untuk kita bertindak. Kita perlu mengakui bahwa emosi dapat sangat bermanfaat. Namun emosi dapat menimbulkan masalah bila kita tidak bisa mengendalikannya.

Orang yang emosional adalah seorang yang tingkah lakunya dikendalikan oleh emosi bukannya logika.

Emosi yang tidak terkendali dapat menimbulkan tekanan darah tinggi, ketegangan otot, infeksi, berbagai macam penyakit, marah sama ortu, marah sama teman, marah sama kakak atau adik kita, marah terhadap pasangan kita. Akibat negative ini tidak hanya disebabkan oleh emosi itu sendiri melainkan karena ketidakmampuan kita untuk mengendalikannya dan memanfaatkannya dengan baik.

Adalah penting untuk mengetahui bahwa emosi berkaitan erat dengan pikiran dan perbuatan. Emosi berhubungan dengan pikiran. Didalam Filipi 4 : 4 – 7, Paulus menulis waktu ia dipenjara. Ia mempunyai alasan kuat untuk berkecil hati, tetapi ia berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan ! Sekali lagi kukatakan, “Bersukacitalah ! Jadi disni menjelaskan bahwa : Pikiran Paulus jelas menguasai emosinya.


SHERING YANG MEMBANGUN

Kedengarannya bagus tetapi sebetulnya sulit menyuruh diri kita sendiri, “Jangan cemas, jangan marah, jangan kuatir. Dalam sebagian besar kasus hal ini tidak berhasil. Contoh : jika saya sedih dan seorang mengatakan, “anda tidak perlu sedih,” maka saya tidak langsung merasa gembira dan sekeras apapun saya berusaha. Kita dapat saja berdiri dan memuji di gereja, saat itu kita lagi gentar, gelisah. Lari pada Yesus Sobat yang benar. Tetapi ketika kita pulang tetap dengan rasa kecil hati. Lalu dari situlah muncul perbuatan. Diskusikanlah kasus hidup ini yang merupakan masalah keseharian kita tapi jangan berdebat !

EMPAT USAHA MENGENDALIKAN EMOSI-EMOSI

1.PERBUATAN PENUH KASIH

Emosi berkaitan dengan perbuatan. Kita perlu menyadari bahwa pikiran dan perbuatan berjalan bersama-sama. Sewaktu Rasul Paulus menyuruh orang-orang Filipi untuk bersukacita dan tidak usah kuatir, ia memberi tahu mereka apa yang harus mereka kerjakan, yaitu : Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang ( Ay. 5 ), berdoalah dan naikkan ucapan syukur maka akan timbul damai sejahtera.

Ketika kasih lebih merupakan perbuatan emosi tak terkendali, kadang perasaan kasih menghilang dan untuk mengembalikannya kita perlu melakukan perbuatan-perbuatan kasih. Contoh : Seorang kakak selalu mengeluh kepada adiknya. Selalu memarahinya, selalu meledak melihat adiknya. Suatu hari si kakak berubah dab berkata , “TUhan tolonglah aku untuk dapat melihat apa yang baik pada adikku. Tolonglah aku mengatakan apa yang baik dan bukan mengomel setiap saat. Kakak itu tidak langsung merasakan adanya perubahan pada diri adiknya, tetapi ia sendiri mengubah tindakannya. Pada waktu ia mulai mengatakan hal-hal yang positif kepada adiknya, adiknya menanggapi secara lebih positif. Maka tak perlu lagi kakak itu marah-marah setiap hari.

Perbuatan penuh kasih dari si kakak membangkitkan emosi yang penuh kasih pula pada kedua belah pihak.

2. MEMBICARAKAN MASALAH-MASALAH DENGAN SESEORANG

Tindakan lain yang akan menolong mengatur emosi adalah membicarakan masalah-masalah dengan seseorang yang kiranya dapat membantu kita memandang berbagai hal dari sudut yang benar. Kita juga mengendalikan emosi dengan bicara dengan TUhan lewat doa dengan mengucap syukur.

3. HUMOR

Humor juga sangat bermanfaat. Lihatlah segi yang lucu dari persolan yang kita hadapi. Janganlah bersifat sinis dengan banyak hal tetapi “Hati yang gembira adalah obat yang manjur” ( Amsal 17 : 22 )

4. PERBUATAN YG DISATUKAN DENGAN UCAPAN SYUKUR

Kunci yang paling efektif untuk mengendalikan emosi kita adalah dengan pikiran dan perbuatan kita. Pikiran dan perbuatan kita harus disatukan dengan ucapan syukur atas berkat-berkat yang kita terima. Rasa Syukur harus kita miliki baik kepada Tuhan dan sesame. Sebab rasa sukur dapat mengubah sudut pandangan kita pada situasi apapun. Bila kita bersyukur, kita berhenti melihat pada persoalan-persoalan kita semata-mata dan akan mulai memperhatikan berkat yang telah kita terima. Bila bersyukur semua emosi kita terkendali.

MENGELOLA EMOSI 1

Emosi merupakan tanggapan yang komplek, Biasanya sangat subyektif dan melibatkan perubahan fisiologis sebagai persiapan tindakan. Karena kompleksitasnya maka emosi-emosi tidak mudah untuk dijelaskan sehingga menjadi sulit dikelola.Orang yang hanya bertindak menuruti emosinya, orang itu akan bergerak memenuhi emosinya itun tanpa mencari hikamat.

Amsal 1 : 5. Bertindak bijak berarti kita belajar bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Karena tergerak secara emosional tidak selalu dipimpin Roh Kudus. Emosi harus tunduk pada hikmat. Jika hikmat menyetujui maka kita dapat melanjutkan rencana kita. Contoh : Anak Elang dalam telur punya senjata kecil pada ujung paruhnya.

Emosionalisme digunakan untuk mengambarkan kecenderungan untuk mengandalkan atau menempatkan bagian yang terlalu besar pada emosi ( memperlihatkan emosi secara berlebihan ).Orang yang emosional adalah seorang yang tingkah lakunya dikendalikan oleh emosi bukannya logika.

Perbedaan antara hikmat dan emosi berkaitan dengan pemilihan waktu yang tepat. Hikmat selalu menunggu saat yang tepat untuk bertindak, sementara emosi bertindak saat itu juga.

Emosionalisme adalah sesuatu yang impulsif ( bersifat menurut kata hati ). Ingin bertindak saat itu juga. Sementara hikmat dengan tenang melihat ke depan untuk menentukan bagaimana suatu keputusan akan memepengaruhi masa depan.

1. Menyadari Adanya Berbagai Tipe Kepribadian

§ Tipe Koleris adalah pemimpin alamiah. Kepribadian kuat yg selalu inginmenguasai. Bossy. Berorientasi pada tujuan, tantangan baru, semangat.

§ Tipe Flegmatis biasanya memperlihatkan sedikit emosi, bersikap biasa-biasa saja pad segala sesuatu.

§ Tipr Sanguinis paling emosional. Meletup-letup dan ramai, penuh semangat tetapi tidak tanggap dengan apapun juga selain hanya bersenang-senang. Tidak terlalu disiplin. Tipe ini kecenderungan membuat jengkel koleris karena koleris itu berorientasi pada tujuan, selalu memiliki rencana dan mewujudkannya. Demikian juga dengan melankolis

§ Tipe Melankolis selalu mengalami depresi. Orang yang rapi, terorganisir, pemikir serius.

§ Sangat membantu mengenal diri sendiri dan belajar mengendalikan kelemahan kita dalam kuasa Roh Kudus agar menjadi pribadi yg seimbang.

2. Memerangi Emosi

Ada bagian yang harus dimainkan dengan pikiran dan kehendak kita. Yaitu : perpaduan antara iman dan tindakan. Efesus 4 : 17 – 19.Untuk komitmen terhadap Firman, kita harus belajar dipimpin Roh Kudus dan bukan emosi kita.Setiap kali emosi muncul kita perlu menguji apakah sejalan dengan Firman. Jika tidak, kita perlu memerangi emosi kita dengan menggunakan kehendak kita yang merupakan keputusan menuruti Firman bukanlah perasaan kita.

3. Kehidupan Yg Siap Dipahat Dan Siap Menghaluskan dalam Komunitas

Menjadi orang Kristen yang memberikan pengaruh positif merupakan kerinduan sebagai anak Allah. Memberikan pengaruh tidak perlu memiliki jabatan yang penting ketika kita berhubungan dengan orang lain kita sedang memberikan pengaruh.

Membangun hubungan dalam komunitas kita, tentunya tiap orang memiliki perbedaan. Maka akan banyak factor dalam lingkungan pergaulan komunitas kita terjadi gesekan satu sama lain. Tidak ada pilihan lain ! Hati kita harus siap dipahat oleh sikap orang lain dan kita siap menghaluskan. Dalam hubungan komunitas bila ada gesekan berarti ada seni penajaman karakter. Jika anda mau akan terjadi, jika tidak, anda akan menjadi orang yang memiliki luka batin dan anti social.